Baru saja selesai main catur di markas monster. Bukan main. Bertanding di Percasi Samarinda membuat kami harus mengeluarkan skill level terakhir. Bagaimana tidak, orang yang menjadi lawan kami levelnya tingkat dewa"
Lagi minjem topinya Choi |
Ah ya, gimana dengan judulnya, udah mirip berita mainstream belum? hehe
Berkunjung ke Percasi Samarinda, sudah menjadi kegiatan rutin dari anggota Mulawarman Univercity Chess Club (MUCC). Setiap hari sabtu. Lawannya pun beragam disana. Dari atlet, hingga masyarakat sekitar.
Dalam kesempatan kali ini, anggota MUCC yang berkunjung tidak terlalu banyak. Maklum, musim liburan. Beberapa dari anggota kami pulang kampung.
Sebagai anggota yang passif, saya jarang ikut serta ke Percasi Samarinda. Maka, ketika tidak ada aktifitas, saya usahakan ikut bergabung. Seperti hari ini. Lumayankan untuk asa otak?
Sebelum berangkat, kami berkumpul sejenak di warung lisa. Markas anggota MUCC dilingkungan kampus. Tempatnya asyik, dan pas juga dijadikan tempat nongkrong oleh mahasiswa lainnya. Apalagi ada wifi gratis. Siapa sih yang tidak tertarik? Hehe
Sebagaimana pertadingan bola, para peserta akan pemanasan sebelum bertanding. Harusnya kami juga pemanasan. Tapi ini malah main jendral. Haha, seru sih!
Sekitar pukul 14:00 Wita, kami pun berangkat. Untung saja jumlah kami sedikit dan tidak pakai almamater. Khawatir, ada polisi didepan. Lalu bertanya, ini pada mau demo bbm ya?
Setelah sampai, beberapa dari anggota kami akhirnya latihan. Untung mereka tidak bawa jendral. Bah, bahayakan kalau sampai main jendral disana. Bias-bisa, ketua Percasi ikutan main. Eh
Chio, salah satu peserta yang akan bertanding menghampiri saya yang asyik main instagram. Chio tersenyum. Lalu mengungkit video lama saya yang masih SMP di facebook. Hahaha
Beberapa menit kemudian, pertandingan pun dimulai. Lawan pertama saya adalah Siwi. Dan selama saya bertanding di markas monster ini, Siwi tak pernah saya kalahkan. Adik kelas enam sekolah dasar itu benar-benar jago. Hei, itu dulu. Sekarang saya menang bro! Sorry ya Wi, rekormu berhasil saya pecahkan. Meski itu hanya kebetulan.
Chio lagi bertanding |
Rizwan in action |
Ada Siwi bermain bersama Yosep. Sementara dibelakangnya ada Astian Dana Ahadda juga ikut bermain |
Felix lagi berpikir dalam diam |
Lawan kedua saya adalah Felix. Keturunan Chinese. Dia masih pemula. Karena itu, saya sedikit legah akhirnya bisa mendapat dua poin sempurna.
Boom! Macam bom Molotov yang menghampiri saya. Lawan ketiga adalah Rizwan. Selevel dengan Astian Dana Ahadda, yang berhasil menyumpang emas di PON Jabar kemarin. Tentu saja saya grogi. Takut. Dan akhirnya kalah.
Pertandingan keempat, saya kembali kalah. Pertandingan kelima juga demikian. Tapi di pertandingan kelima saya kembali menang, karena lawannya pemula. Terakhir, skor seri melawan Yosep, salah satu anggota MUCC.
Dan inilah pemenangnya.
Si master juara satu |
Rizwan yang kedua |
Senyum manis sang juara tiga |
Sebenarnya, saya cukup lelah hari ini. Niatnya mau refresh otak kesana, yang ada malah bikin pusing. Terus gimana dong? Aya-aya waelah…
Ebid Salam
Samarinda, 17 Desember 2016