Taman Budaya Pampang Samarinda

Taman Budaya Pampang adalah sebuah situs budaya yang layak untuk dikunjungi saat Anda berkunjung ke Kalimantan Timur. Suku Dayak Kenyah tinggal di daerah ini setelah bermigrasi tahun 1967 dari kampung halaman asli mereka di Apokayan, Kabupaten Malinau, Kalimantan Timur. Mereka meninggalkan desa untuk tinggal di dekat daerah perkotaan, sehingga mereka bisa mendapatkan pendidikan dan mudah untuk memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari.
Pada Juni 1991, Gubernur Kaltim HM Ardans akhirnya mencanangkan dan meresmikan Desa Pampang sebagai Desa Budaya. Pemerintah merasa antusias bahwa desa budaya ini memiliki kegiatan positif yang bisa menjadi aset wisata unggulan. Baik di tingkat lokal bahkan hingga mancanegara.
Saat ini, tidak kurang dari 800 anggota masyarakat Dayak Kenyah tinggal di desa Pampang. Pentas kesenian Dayak Kenyah diadakan setiap hari Minggu pukul 2:00-03:00. Tidak ada acara yang diadakan selain hari Minggu. Namun, bila Anda mengunjungi desa ini pada hari-hari lain (di luar jadwal acara)  maka Anda tidak akan menemukan sesuatu yang istimewa karena masyarakat Dayak Kenyah sibuk melakukan kegiatan sehari-hari mereka.
Setiap tahun, juga digelar acara memperingati ulang tahun Desa Pampang, yang disebut dengan Pelas Tahun. Pentas ini sangat menarik, karena kerapkali dikunjungi oleh tetamu VIP yang datang di Kaltim maupun para turis lokal dan mancanegara.

Selain seni pertunjukan, acara lain yang menarik bagi wisatawan di Taman Budaya Pampang adalah  berbagai jenis cinderamata lokal yang dibuat langsung oleh masyarakat Dayak Kenyah. Mereka menjual kalung, gelang, ikat pinggang, topi tengkorak, topi, pakaian tradisional dan assesoris yang sebagian besar terbuat dari manik-manik dan bambu. Salah satu kerajinan yang paling terkenal adalah tas bambu berbentuk oval. Harga tas ini sekitar Rp 250.000,00-Rp 300.000,00.

Taman Budaya Pampang terletak di desa Pampang, Sungai Siring, Samarinda Utara kecamatan. Hanya sekitar 25 km dari Samarinda yang akan memakan waktu sekitar 30 sampai 45 menit. Jika Anda menggnakan kendaraan umum, Anda bisa pergi ke Pasar Segiri-Sungai Siring, di terminal Lempake di Samarinda.

Di daerah ini tidak tersedia warung makan atau restoran. Anda disarankan untuk membawa makanan kecil dan minuman selama Anda menikmati pentas kesenian suku Dayak Kenyah pada hari Minggu.
Pampang adalah sebuah taman budaya yang menarik dimana Anda bisa memahami kehidupan suku Dayak Kenyah. Pengunjung bisa melihat tarian menarik yang dilakukan oleh anak-anak remaja dan orang dewasa suku ini. Acara ini dilakukan dalam Lamin atau rumah adat suku Dayak. Biasanya 8 tarian dilakukan dalam satu pertunjukan seperti tari nyelamai Sakai (tarian menyambut tamu), ajay (tarian perang), enggang terbang dan berburu (tarian berburu).
Jika Anda ingin membeli suvenir, lebih baik datang satu jam sebelum pertunjukan. Masyarakat Dayak Kenyah biasanya membuka toko mereka mulai pukul 10:00 atau 11.00, setelah pertunjukan  biasanya mereka akan menutup kios. Setelah pertunjukan Anda dapat berfoto dengan anak-anak atau remaja lokal dalam pakaian tradisional mereka.

Turis dan para pengunjung merasa penasaran ingin melihat langsung eksotisme budaya, adat istiadat dan sosok masyarakat Dayak, yang memang sudah dikenal dunia.

Sebagai informasi, suku Kenyah adalah suku Dayak yang termasuk rumpun Kenyah-Kayan-Bahau yang berasal dari dataran tinggi Usun Apau, daerah Baram, Sarawak. Dari wilayah tersebut, suku Kenyah memasuki Kabupaten Malinau, Kalimantan Timur melalui sungai Iwan di Sarawak terpecah dua sebagian menuju daerah Apau Kayan yang sebelumnya ditempati suku Kayan dan sebagian lagi menuju daerah Bahau. Pergerakan suku ini menuju ke hilir sampai ke daerah Mahakam dan akhirnya sebagian menetap di Kampung Pampang Samarinda Utara, Samarinda. Sebagian lagi bergerak ke hilir menuju Tanjung Palas.
Suku Kenyah merupakan 2,4% penduduk Kutai Barat yang terbagi menjadi dua. Kenyah Dataran Rendah dan Kenyah Dataran Tinggi /Usun Apau Kenyah.
Seni budaya suku Kenyah sangat halus dan menarik, sehingga ragam seni hias banyak dipakai pada bangunan-bangunan di Kaltim. Bukan Sahaja terdiri daripada seni ukiran tetapi tarian dan juga cara hidup.

Dayak Kenyah terdiri dari beberapa sub suku lagi seperti: Kenyah Bakung, Kenyah Lepok Bam, Kenyah Lepok Jalan, Kenyah Lepok Tau', Kenyah Lepok Tepu, Kenyah Lepok Ke, Kenyah Umag Tukung, Kenyah Umag Maut, Kenyah Lepok Timei, Kenyah Lepok Kulit, Kenyah Umag Lasan, dan Kenyah Umag Lung. Nah untuk lagu daerah, ada: Leleng-Leleng, Leleng, Ake' Mimbin Iko' Tuyang, dan Pabat Pibui. (ebid)


Sumber :